E satu.com (Jakarta) - Semangat  menolak revisi UU TNI  semakin kuat . terlihat  dari berbagai daerah  peserta  aksi  sudah datang  meski hari masih gelap. Sejak Senin (7/4/2025) dini hari, mereka telah berkumpul di depan Gerbang Pancasila Gedung DPR RI, Jakarta, membangun tenda-tenda darurat dan menggelar alas seadanya untuk memulai aksi protes yang diperkirakan berlangsung panjang.

Mereka datang dengan satu tekad: bertahan hingga DPR membatalkan revisi Undang-Undang TNI yang baru saja disahkan. Sebagian dari mereka bahkan membawa perlengkapan berkemah lengkap, mulai dari peralatan masak, persediaan makanan dan minuman, hingga obat-obatan. Tak hanya itu, untuk mengisi waktu di tengah aksi, peserta juga membawa peralatan bermain sederhana, menciptakan suasana kemah yang hidup di tengah panasnya isu politik.

Gelombang penolakan terhadap revisi UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI ini sudah bergulir sejak Rancangan Undang-Undangnya disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pada Kamis (20/3/2025). Revisi tersebut memuat sejumlah pasal kontroversial, mulai dari penempatan prajurit aktif di jabatan sipil, pengaturan mengenai Operasi Militer Selain Perang (OMSP), hingga perpanjangan masa dinas prajurit.

Ketetapan ini memicu aksi unjuk rasa di berbagai daerah, yang berlangsung selama berhari-hari. Kini, pusat perhatian beralih ke depan Gedung DPR, tempat para demonstran berkumpul untuk menyuarakan tuntutan mereka secara langsung.
Baca Juga

Hingga Senin siang, jumlah peserta aksi terus bertambah. Setiap rombongan yang tiba membawa semangat baru, serta logistik yang semakin melengkapi kebutuhan peserta lainnya. Terlihat di lokasi, solidaritas terbangun kuat. Warga saling berbagi makanan, tenaga, bahkan hiburan sederhana untuk menjaga semangat tetap menyala di tengah perjuangan.

"Ini bukan sekadar aksi, ini perjuangan menjaga masa depan demokrasi kita," ujar salah satu peserta aksi.

Semakin banyak warga yang bergabung, semakin kuat pula pesan yang ingin mereka sampaikan: suara rakyat tak boleh diabaikan.

(AWW)

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top