E satu.com (Tangerang) - Gema Takbir, Tahmid dan Tahlil Mengumandang Di Jagat Raya. Riuh rendah suara bedug bertaluh bersahutan.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّ
اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd
Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah
Saat seperti itu, seorang hamba Allah kembali menyendiri dalam sepi. Sandarkan diri kepada Lillahi Robbi
Tersadarkan... begitu banyak dosa , kesalahan dan kejahatan dilakukan . Tangisan penyesalan tak tertahan , berharap bisa kembali kejalan yang benar
Takbir, Tahmid dan Tahlil berikan secercah harapan bahwa sang penguasa alam maha memberi ampunan.
Namun harapan kembali ke jalan yang benar, niat melakukan kebaikan seringkali tertahan oleh kesombongan , keangkuhan dan kemunafikan
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ
Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd
Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah
Malam Takbiran menjadi momen perenungan bagi Insan yang tersadarkan . Begitu banyak dosa yang dilakukan sehingga sangat takut menghadapi kematian.
Merasa tidak pantas masuk Surga nanum tidak sanggup menahan panasnya Api Neraka.
Seperti yang disebutkan oleh Abunawas dalam Sya'irnya
" Wahai Tuhan aku bukanlah ahli surga, namun tak sanggup menahan panasnya api neraka mu '
Idul Fitri menjadi hari yang sangat berarti , Hindarkan diri dari penyakit hati, saling membenci , iri dan dengki .
Penulis : Asep Wawan Wibawan
( Jurnalis E satu.com /Al - Fakir )
Post A Comment:
0 comments: