E satu.com (Kota Cirebon) - Babinsa Kelurahan Larangan, Koramil 1402/Harjamukti Kota Cirebon, Sertu Feri Suswanto, telah melaksanakan kegiatan monitoring pengadaan stok beras lokal medium 25% di Gudang Bulog Larangan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan stok beras yang aman dan berkualitas di wilayah tersebut. Kegiatan monitoring ini dilakukan oleh Babinsa yang bekerja sama dengan mitra Bulog, yang bertanggung jawab atas pengadaan beras lokal untuk distribusi kepada masyarakat.
Gudang Bulog Larangan, yang merupakan salah satu titik distribusi beras utama di Kota Cirebon, telah menerima pengiriman beras lokal medium dengan kadar 25%. Babinsa Kel. Larangan berperan penting dalam memastikan bahwa pengadaan beras ini memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Bulog serta dapat disalurkan dengan tepat waktu kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pengecekan yang dilakukan oleh Babinsa ini meliputi verifikasi jumlah stok beras, kualitas fisik beras, dan kesiapan logistik untuk distribusi. Dengan adanya monitoring yang terus dilakukan, diharapkan tidak ada kekurangan pasokan beras, serta distribusi berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga kebutuhan pangan masyarakat dapat tercukupi dengan baik. Dan pada saat ini Gudang Bulog Larangan Kota Cirebon telah memiliki stok beras sebanyak 5.250 Ton beras.
Dengan adanya pasokan beras yang cukup dan kualitas terjaga, diharapkan masyarakat di Kelurahan Larangan, serta wilayah sekitar, dapat terhindar dari potensi krisis pangan, serta dapat menikmati harga yang stabil dan terjangkau.
Selain itu, Babinsa Kelurahan Larangan, Sertu Feri Suswanto, mengajak seluruh petani dan kelompok tani (Poktan) di wilayahnya untuk menjual gabah mereka ke Bulog. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung stabilitas harga pangan serta memastikan hasil pertanian dapat disalurkan dengan harga yang layak.
Sertu Feri S. menekankan pentingnya kemitraan antara petani dan Bulog untuk menjaga ketersediaan beras di pasar. "Dengan menjual gabah ke Bulog, petani tidak hanya mendapatkan harga yang lebih stabil, tetapi juga turut mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Selain itu pula, Sertu Feri juga menjelaskan tentang mekanisme penjualan gabah ke Bulog yang lebih mudah dan transparan. Petani diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan harga yang lebih baik dan mengurangi potensi kerugian akibat fluktuasi harga di pasar lokal.
Para petani dan anggota Poktan menyambut baik ajakan tersebut. Salah seorang petani, Bapak Slamet, menyampaikan, "Kami merasa terbantu dengan adanya informasi ini, karena harga gabah sering tidak stabil, dan melalui Bulog, kami bisa mendapatkan harga yang lebih pasti. (Wand)
Post A Comment:
0 comments: