E satu.com (Tangerang) - Meskipun Pilkada serentak 2024 sudah selesai, namun KPU Kota Tangerang masih terus menjalin kerjasama yang baik dengan beberapa organisasi Kewartawanan di Kota Tangerang. Terbukti KPU Kota Tangerang mengundang para  Ketua organisasi Kewartawanan untuk hadir menjadi Narasumber dalam  kegiatan  Evaluasi Kinerja KPU Kota Tangerang, yang diadakan di salah satu hotel di Kota Tangerang, pada Jumat (24/1/2025 ).

Salah satu Ketua organisasi Kewartawanan yang diundang hadir untuk menjadi narasumber, yaitu Ketua MCI Kota Tangerang, Asep Wawan Wibawan. Namun dalam kesempatan tersebut Asep Wawan Wibawan berhalangan hadir , karena kondisi kesehatannya kurang baik, diwakili oleh Kabid Antar Lembaga dan Humas MCI yang merupakan Jurnalis Senior, M. Soleh.

Dalam  pemaparannya, M Soleh menyampaikan,  KPU Kota Tangerang  patut di apresiasi karena sudah maksimal dan sukses sebagai penyelenggara Pemilu 2024.

" KPU Kota Tangerang , sudah dengan sangat maksimal bekerja dan sukses sebagai penyelenggara Pemilu 2024, karena itu patut kita apresiasi ", papar M. Soleh.

Di tempat yang berbeda, Ketua MCI Kota Tangerang, Asep Wawan Wibawan, menyampaikan ucapan  terimakasih dan permohonan maaf kepada pihak KPU Kota Tangerang, karena tidak bisa hadir memenuhi undangan sebagai narasumber.

" Kami sangat berterima kasih kepada pihak KPU Kota Tangerang yang telah menjadikan MCI menjadi salah satu mitra dalam mensukseskan Pilkada serentak 2024.

" Secara pribadi saya mohon maaf  yang sebesar besarnya, tidak bisa memenuhi undangan KPU untuk menjadi salah satu Narasumber. Kami  Wakilkan kepada senior kami,  M. Soleh yang merupakan salah satu jurnalis senior di Wilayah Tangerang Raya ", kata Asep saat dihubungi di kediamannya, pada Jumat ( 24/1/2025).

Namun, Asep  Wawan Wibawan mengkritisi tingkat partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak suara di Pilkada 2024.

"  Secara umum, hampir di setiap daerah , tingkat partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak suara sangat rendah. bukan hanya di Kota Tangerang, hal itu, bukan berarti KPU tidak maksimal dalam bekerja. namun  karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap para calon Kepala Daerah masih rendah.  Selain itu, bisa jadi atau  dimungkinkan juga karena  gerakan serangan fajar  berkurang,  berdampak berkurangnya keinginan masyarakat dalam menyalurkan hak suara ",  pungkas Asep


( AWW )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top