E satu.com (Cirebon) - Politisi Demokrat yang juga anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Mahmud Jawa, memberikan klarifikasi terkait tuduhan pelecehan seksual terhadap seorang wanita sales promotion girl (SPG) yang ramai dibahas di media sosial.
Dalam konferensi pers pada Sabtu (7/12), Mahmud membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa isu tersebut tidak berkaitan dengan atribut atau aktivitas partainya.
“Kami melakukan konferensi pers ini karena siang tadi saya mendapat kabar bahwa saya dilaporkan oleh seseorang ke Polresta Cirebon. Tuduhan ini ramai dibahas di media sosial, namun saya tegaskan, saat kejadian hari Jumat kemarin, saya sama sekali tidak menggunakan atribut partai. Ini adalah persoalan pribadi,” ungkap Mahmud.
Mahmud menjelaskan kronologi peristiwa yang menjadi dasar tuduhan tersebut. Menurutnya, setelah melaksanakan salat Jumat, ia berjalan menuju kantor DPRD bersama beberapa rekan. Dalam perjalanan itu, seorang SPG menawarkan produk kepadanya, namun ia mengaku tidak menanggapi karena tidak merokok.
“Tiba-tiba ramai di Twitter disebutkan kami melakukan pelecehan seksual. Saya tegaskan, itu tidak benar. Tuduhan itu muncul begitu saja tanpa bukti jelas,” tambahnya.
Kuasa hukum Mahmud, Wawan Darmawan, menyatakan bahwa pihaknya siap menghadapi laporan tersebut secara hukum. Ia juga membuka kemungkinan melayangkan laporan balik jika tuduhan terbukti tidak berdasar.
“Kami akan mempelajari laporan ini. Jika terbukti tuduhan itu tidak berdasar, kami tidak segan untuk mengambil langkah hukum. Apapun yang diberitakan harus diuji secara hukum,” tegas Wawan.
Mahmud dan tim hukumnya mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh isu yang belum terbukti kebenarannya. Mereka berjanji akan mengikuti proses hukum untuk mengungkap fakta sebenarnya.
“Proses hukum akan membuktikan apa yang sebenarnya terjadi. Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi,” tutup Mahmud. (Wnd)
Post A Comment:
0 comments: