E satu.com (Kota Cirebon) - 
Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi, melepas bantuan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon. Acara pelepasan tersebut berlangsung usai apel pagi di Halaman Balai Kota Cirebon pada Kamis (12/12/2024).

Hadir dalam acara tersebut Pj Sekretaris Daerah Dr H Iing Daiman SIP MSi, Asisten Administrasi Umum M Arif Kurniawan ST, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo SSos MSi, serta sejumlah pejabat lainnya.

Bantuan yang disalurkan berupa 27 jenis barang kebutuhan dasar, seperti makanan siap saji, pakaian layak pakai, matras, selimut, minuman kemasan, pampers, dan barang lain yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan hidup para korban bencana.

“Bantuan ini merupakan hasil donasi dari berbagai pihak, termasuk perangkat daerah, organisasi, unit, dan individu. Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi,” ujar Agus Mulyadi.


Ia juga mengungkapkan rasa bangga terhadap partisipasi masyarakat, termasuk siswa-siswi yang turut berdonasi melalui kegiatan yang dikoordinir oleh Dinas Pendidikan. "Hal ini tidak hanya menunjukkan rasa empati, tetapi juga menanamkan nilai peduli dan berbagi kepada generasi muda," tambahnya.

Bantuan tahap pertama ini akan dikirimkan melalui posko BPBD yang telah didirikan di Desa Cimekar, Sukabumi. Agus juga mengajak masyarakat Kota Cirebon untuk terus mendukung upaya ini, baik dengan menyumbangkan barang maupun memberikan dukungan lainnya.

Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem
Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama saat cuaca ekstrem. Agus mengingatkan bahwa mitigasi harus menjadi prioritas untuk mengurangi risiko kerugian dan dampak bencana.

"Kami telah menyediakan sistem call taker di nomor darurat 112 yang siap membantu masyarakat dalam situasi darurat. Selain itu, kami terus memperkuat mitigasi bencana agar dampaknya dapat diminimalkan,” ujarnya.


Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dalam kesempatan berbeda, menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Menurut prediksi BMKG, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada akhir Desember hingga Februari.

“Kesiapsiagaan bencana harus menjadi prioritas utama. Semua pihak harus bersinergi untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak bencana yang dapat terjadi kapan saja,” tegas Bey.

Pemerintah berharap langkah-langkah tersebut dapat membantu masyarakat yang terdampak bencana dan mengurangi risiko kerugian yang lebih besar di masa mendatang. (Wnd)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top