E satu.com (Tangerang ) -
Pelaku  UMKM yang sudah sewa stand mahal dalam event Tangerang  Expo , merasa sangat kecewa  lantaran event yang digadang-gadang bakal seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ) justru sepi pegunjung.

Salah satu pedagang bakso Beni mengatakan, sejak hari pertama hingga hari ketiga event Tangerang Expo, hanya segelintir pengunjung yang datang ke acara tersebut. Sehingga, sepinya pengunjung itu pun berdampak terhadap omzet penjualan.

“Dari hari pertama memang sudah sepi, pembelinya juga sedikit. Hari pertama saja, hanya 10 porsi yang kejual. Hari kedua hanya 7  porsi,”ungkap, Beni Kamis ( Jumat/ 13 /2024).

Menurut Beni, biaya sewa stand yang telah ia bayar sebesar 5 juta itu dianggap hanya membebankan para pelaku UMKM, lantaran omzet yang didapat jauh untuk menutup biaya sewa.


“Paling sampai saat ini pendapatannya hanya 10 persen saja dari biaya sewa. Belum lagi modalnya. Banyak bahan-bahan makanan yang akhirnya basi dan dibuang karena ngga laku kejual, Jadi kami para UMKM di sini tuh kecewa, karena rugi besar dagang di event ini,

Kondisi malam hari pun relatif sepi meski panitia menghadirkan artis terkenal.  terdapat beberapa UMKM yang sudah menutup dagangannya pada hari ketiga. sepinya pengunjung mungkin   disebabkan oleh mahalnya tiket masuk di event tersebut  ' Ungkap Beni 

Kondisi tersebut, menuai Kritikan tajam dari kalangan masyarakat, salah satunya  dari Ketua MCI Kota Tangerang, Asep Wawan Wibawan, yang menyebutkan  Tangerang Expo menjadi ajang pembohong publik 

" Dalam  kegiatan Tangerang Expo,Pemerintah daerah Kota Tangerang, sudah melakukan pembohongan publik   digadang - gadang seperti PRJ nyatanya sepi pengunjung 

 Dibeberapa media Online yang cukup punya nama, Pemkot Tangerang menyebutkan kegiatan Tangerang Expo tidak memakai dana APBD, tapi nyatanya  pakai dana APBD.   Ionisnya  para pelaku UMKM dikenakan biaya sewa stand  sangat mahal '  Kecam  Asep Wawan Wibawan , Dikediamannya, Sabtu ( 14/12/2024 )

Dalam kegiatan Tangerang Expo Pemerintah  Kota Tangerang, lebih  memperhatikan  keuntungan  EO ketimbang  Pelaku UMKM. nyari untung sah - sah aja    . tapi  jangan merugikan pihak lain Cooy..Harus tercipta  simbiosis me mutualisme  , saling menguntungkan satu sama lain. " Pungkas Asep Wawan Wibawa Wibawan 

( MS )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top