Nyala Indonesia mengajak sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA untuk terlibat dalam program yang mencakup pelatihan menulis, penerbitan karya, dan apresiasi bagi para pelaku literasi di sekolah.
Program ini menawarkan fasilitas dan pelatihan profesional bagi guru dan siswa dalam menulis dan menerbitkan buku. Para peserta mendapatkan panduan lengkap mengenai proses menulis, editing, dan pencetakan karya. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada kepala sekolah, guru, dan siswa yang aktif berpartisipasi, guna memotivasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan literasi ini.
“Tujuan utama kami adalah menciptakan ekosistem literasi yang aktif dan berkelanjutan, sehingga literasi bukan hanya menjadi momen tertentu, tetapi menjadi bagian dari budaya sekolah setiap tahunnya,” ungkap Vera, Selasa (12/11/2024).
Inisiatif ini mendapat sambutan positif di Cirebon, terutama dengan digelarnya Festival Literasi Nasional. Nyala Indonesia juga mengajak sekolah-sekolah di Cirebon untuk turut serta dalam festival ini, memberi kesempatan untuk belajar dari berbagai tahapan program literasi yang telah diterapkan.
Untuk memperkuat gerakan literasi, para penggiat literasi bekerja sama dengan Penjabat Wali Kota Cirebon, Pemerintah Daerah, Dinas Pendidikan, dan komunitas literasi. Sinergi ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif dari seluruh sekolah di Cirebon, baik negeri maupun swasta.
Vera optimistis gerakan literasi di Cirebon akan mencetak rekor baru, seperti yang terjadi di Sidoarjo dengan 16 ribu siswa pada tahun 2022.
“Semoga capaian ini menjadi bonus, namun yang terpenting adalah semangat bersama untuk membangun budaya literasi di Cirebon,” tambahnya.
Dengan komitmen dari semua pihak, program literasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem literasi yang terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masa depan anak bangsa. (Wnd)
Post A Comment:
0 comments: