E satu.com (Kota Cirebon) - Hari ini, Laskar Agung Macan Ali Nuswantara memperingati milad ke-8 atau satu windu sejak berdirinya organisasi tersebut.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dewan Kelungguhan Luar Biasa seperti Laksamana Sasmita, Yohanes Susanto, Marsekal Sumarsono, dan Dewan Pendiri Irjen Polisi Anton Carlian.
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara, Prabu Diaz, menyampaikan bahwa rangkaian acara telah berlangsung selama satu bulan penuh, yang puncaknya akan ditutup malam ini dengan Haul Panembahan Giriloyo, Panembahan Ratu Dua atau Panembahan Abdul Karim, sebagai penghormatan kepada kepala negara terakhir Caruban Nagari.
Sejak pagi, acara diawali dengan Kirab Agung Macan Ali Nuswantara yang dimulai dari Balai Kota Cirebon hingga Alun-Alun Sangka Buana, yang diikuti oleh berbagai komunitas adat, tradisi, dan budaya se-Jawa Barat.
Dalam kirab tersebut, sebanyak empat Wakil Panglima Tinggi dari Jawa Timur, Indonesia bagian tengah, barat, dan pusat diresmikan.
Prabu Diaz juga mengukuhkan hampir 30 Panglima Daerah Macan Ali dari kota-kota di Indonesia seperti Batam, Merauke, dan Palembang. Selain itu, 10 anggota Laskar yang berjasa dalam menjaga adat dan budaya selama delapan tahun terakhir diberikan penghargaan khusus.
Dalam sambutannya, Prabu Diaz mengungkapkan rencana besar Laskar Macan Ali Nuswantara tahun depan, termasuk kolaborasi internasional untuk Thudong 2025, yang akan dimulai dari Thailand menuju Borobudur.
“Macan Ali punya visi dan misi untuk menjaga adat, tradisi, serta budaya leluhur,” ujar Prabu Diaz, Sabtu (26/10/2024).
Ia menegaskan bahwa ke depannya, Laskar Macan Ali akan mengajak seluruh komponen bangsa untuk berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
Kenangan penting dari perjalanan Laskar Macan Ali adalah saat menerima kunjungan Hartaepak atau rambut Rasulullah dari Turki tiga tahun lalu, sebelum pandemi COVID-19.
Kunjungan yang berlangsung dua jam tersebut menjadi momen bersejarah yang tak terlupakan bagi Laskar Macan Ali. (Wnd)
Post A Comment:
0 comments: