E satu.com (Kota Cirebon) - Forum RW Panjunan menggelar audiensi dengan Penjabat (Pj) Walikota Cirebon, Agus Mulyadi, untuk membahas permasalahan terkait stockpile batubara yang berada di Pelabuhan Cirebon.
Dalam pertemuan tersebut, Agus Mulyadi menyampaikan bahwa masyarakat menyatakan dukungan terhadap keberadaan stockpile batubara di pelabuhan tersebut.
"Pelabuhan Cirebon telah memberikan dampak yang signifikan, terutama bagi perekonomian masyarakat sekitar," ujar Agus Mulyadi, Senin (2/9/2024).
Namun demikian, Agus Mulyadi menegaskan perlunya pemisahan antara dana kompensasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
"Kita ingin tahu bagaimana ukuran kompensasi tersebut, seberapa besar, karena TJSL sudah ada aturannya yaitu 2 persen dari laba bersih," lanjutnya.
Agus Mulyadi juga menambahkan bahwa para pengusaha bongkar muat batubara harus memberikan dana kompensasi. Mengacu pada kesepakatan tahun 2016, pemerintah sebelumnya merekomendasikan agar tidak ada stockpile, terutama yang terbuka, untuk meminimalisir dampak abu batubara.
"Ke depannya, akan ada pertemuan antara RW 01 dengan sembilan RW lain yang mendukung keberadaan stockpile. Kita harus mencari jalan tengah," tuturnya.
Ketua Forum RW Panjunan, Zaki Mubarak, menyatakan pihaknya akan menghadiri audiensi yang direncanakan akan berlangsung Senin depan di Balaikota Cirebon. Zaki menambahkan bahwa Forum RW Panjunan tidak keberatan dengan keberadaan stockpile milik PT TJSE, namun mengajukan syarat jika stockpile tersebut harus ditutup, maka stockpile milik Pelindo juga harus ditutup.
"Kalau sudah mampir di pelabuhan, meskipun hanya sehari, tetap itu namanya stockpile," tegas Zaki.
Audiensi ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan semua pihak, baik masyarakat maupun pihak pelabuhan. (Red)
Post A Comment:
0 comments: