Bonnie


E satu.com (Kota Cirebon) -
Warga RW 01 Pesisir Selatan menggelar aksi demonstrasi di depan Pelabuhan Cirebon untuk menuntut penutupan stockpile batu bara milik PT TJSE yang masih beroperasi hingga saat ini. 

Ketua RW 01, Sugiarto, mengungkapkan kekecewaannya karena kontrak operasi stockpile tersebut seharusnya berakhir pada April 2024. 

"Mediasi dari kecamatan sudah jelas bahwa kontrak berakhir pada April 2024," ujar Sugiarto.

 Namun, warga RW 01 tetap menginginkan PT TJSE ditutup. "Kami tidak sepakat, kami ingin stockpile tersebut ditutup. Mengapa ada kontrak baru sampai tahun 2025?" tambahnya.

Warga merasa tidak dilibatkan dalam perjanjian kerjasama PT TJSE yang memperpanjang operasinya hingga 2025, meski mereka terkena dampak polusi batu bara.

"Kami akan mengerahkan massa yang lebih besar lagi dan menutup akses truk batu bara," tegas Sugiarto.

Sementara itu, Tokoh masyarakat M. Jamal menjelaskan bahwa permasalahan ini sudah berlangsung sejak tahun 2002 ketika kementerian menutup stockpile batu bara.

 "Pada tahun 2016, stockpile dibuka kembali oleh Walikota dengan syarat tidak boleh ada stockpile lagi," katanya.

Namun, pada tahun 2023, stockpile PT TJSE kembali muncul, menyebabkan warga terdampak debu batu bara.

Jamal menambahkan bahwa kesepakatan dengan PT TJSE untuk menghentikan operasi pada 24 April 2024 dilanggar. 

"Tidak ada solusi lain kecuali penutupan stockpile. Kalau kontrak sampai 2025, mengapa tidak diberitahukan sejak awal?" jelasnya. (NM)

Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top