E satu.com (Tangerang) - Proses Pesta Demokrasi Pilkada Kota Tangerang 2024 mulai memanas. Elite politik juga para pendukung dari masing-masing kandidat mulai mengeluarkan " Politik Belah Bambu " Tidak hanya pencitraan atau tebar pesona yang dimainkan ,namun satu sama lainnya sepertinya sudah mulai mengeluarkan jurus atau serangan kearah sisi yang dianggap bisa mengurangi ketertarikan masyarakat terdapat lawan politiknya.
Kondisi tersebut tentunya terjadi tidak dengan serta merta , segala sesuatunya ada sebab dan akibatnya. Pepatah bijak mengatakan " Tidak Akan Ada Asap Bila Tidak Ada Api "
Memanasnya suhu politik bisa dilihat dari banyaknya baliho salah calon Walikota Tangerang yang banyak terpasang di setiap ruas jalan strategis , dengan foto dan tulisan cukup menarik perhatian masyarakat " Geser Wiir Anak Muda Mau Maju " , terlebih setelah adanya Deklarasi calon walikota dua anak muda yang memiliki jiwa optimisme , keyakinan tinggi , tekad kuat serta modal finansial cukup besar. Siap All out , mengerahkan segala kekuatannya memenangkan Pilkada Kota Tangerang 2024.
Namun bila diperhatikan , memanasnya suhu politik yang terjadi dengan para pemain politik di tingkat atas , rupanya tidak mempengaruhi kondisi atau sikap masyarakat , khususnya masyarakat di tingkat bawah. Masyarakat terkesan tidak mau tau , tidak tertarik alias masa bodo dengan suasana politik Pilkada Kota Tangerang 2024. masyarakat , khususnya ditingkat bawah Lebih terfokus dengan beban hidup yang dirasakan semakin berat
Siapapun dan darimanapun calon Walikotanya , masyarakat akan lebih banyak mendukung calon Walikota paling berani jor - joran memberikan kontribusi , diberikan langsung dan dianggap bisa sedikit membantu kebutuhan hidup sehari-hari . masyarakat kurang tertarik dengan calon Walikota yang hanya pandai ber basa - basi, memiliki kekuatan visi , misi dan program yang ditawarkan
Dengan demikian , maka siapapun calon Walikotanya yang memiliki potensi besar terpilih adalah calon walikota yang memiliki modal finansial paling besar dan berani jor - joran memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Bukankah dalam peraturan KPU , setiap calon Walikota dilarang bagi - bagi duit , sembako dan lain sebagainya..?
Diatas kertas memang ada peraturan seperti itu , bahkan ada ancaman pidananya. Namun realita yang terjadi di lapangan , peraturan tersebut seakan tidak Berfungsi ( tidak memiliki kekuatan ) . Faktanya setiap perhelatan pesta demokrasi calon yang berani jor - joran memberikan kontribusi , selalu menempati posisi yang diuntungkan
Bisakah atau akankah Kondisi seperti yang disebutkan diatas dihentikan.. Sehingga bisa tercipta suasana pesta demokrasi yang jujur,adil dan bermartabat..??
Bisa atau tidaknya, dikembalikan kepada keinginan kuat masyarakatnya itu sendiri. Khususnya para penyelenggara pemilu dan para pemangku kebijakan.
Salam Demokrasi.....
Salam Revolusi.....
NKRI Tetap Dihati...
Penulis : Asep WW
( Jurnalis E satu.com )
Post A Comment:
0 comments: