E satu.com (Kota Cirebon)  - Polemik tuntuntan penutupan Stockpile di Pelabuhan Cirebon masih berlanjut.

Sebelumnya masyarakat RWO1 Kampung Pesisir Selatan melakukan aksi unjukrasa di depan gerbang Pos 1 Pelabuhan Cirebon menuntut penutupan Stockpile milik PT TJSE, kini giliran Forum Panjunan Bersama (FPB) dan Forum RW Panjunan Kota Cirebon berencana melakukan hal yang sama (unjuk rasa).

Rencananya aksi tersebut akan berlangsung Senin (22/7/2024) di gedung DPRD Kota Cirebon dan dilanjut ke gerbang Posi 1 Pelabuhan Cirebon.

"Kelurahan Panjunan itu ada 10 RW bukan 1 RW, DPRD harus adil jangan sepihak. Kami sudah trauma dengan mediasi yang berlangsung di Kecamatan Lemahwungkuk pada 2023 lalu dan juga di Polsek KPC kami tidak dilibatkan,"ujar Zaki Ketua Forum RW Panjunan Kota Cirebon kepada awak media, Minggu, 21 Juli 2024.

Menurutnya, Forum RW Panjunan dan FPB tidak masalah dengan keberadaan stockpile batu bara di Pelabuhan Cirebon.

"Kami di sini 9 RW, Rukun Nelayan dan juga FPB tidak keberatan dengan keberadaan stockpile di Pelabuhan Cirebon," ucapnya.

Namun demikian, Zaki mengungkapkan, seandainya harus ditutup, pihaknya juga tidak merasa keberatan. Asal ditutup semua.

"Kalau memang harus tutup stockpile, ya tutup semua. Jangan hanya TJSE," tandas Zaki.

Lebih lanjut, Zaki mengungkapkan, bahwa PT TJSE telah memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar.

"Karena kalau TJSE selama ini sudah berkontribusi untuk warga sekitar, termasuk RW 01 juga ada. Tapi RW 01 belum diambil, yang pertama waktu itu diambil," ungkapnya.

Menurut Zaki, sudah ada kesepakatan antara PT TJSE dengan warga. Termasuk dengan warga RW 01. Pada tahun 2022, kata Zaki, RW 1, RW 7 dan RW 10 Panjunan berikut juga dengan rukun nelayan tidak keberatan dengan adanya stockpile TJSE.

"MoU-nya ada, dan di situ tidak ada masa waktunya, dan masih berlaku mungkin sampai saat ini dan untuk kontraknya sendiri, TJSE sampai dengan 2025 dan didukung oleh 10 RW dan Rukun Nelayan pada saat itu tahun 2023,"pungkasnya.

Zaki menuturkan, stockpile dibuka di tahun 2022 atas permintaan GM Pelindo Cirebon. Sementara untuk stockpile PTP sudah beroperasi dari tahun 2019.

"Kalau TJSE jelas ada kontribusinya kepada warga Panjunan, sedangkan kalau PTP tidak ada sama sekali kontribusi kepada warga. Jadi harus adil, kalau TJSE tutup PTP juga harus tutup," tuturnya.


Sebelumnya, Warga dari Kampung RW 01 Pesisir Selatan, Kota Cirebon, blokade akses Pelabuhan Cirebon, Senin lalu, 15 Juli 2024.

Mereka hadir ke lokasi, sambil melakukan aksi demo meminta aktivitas stockpile batu bara dihentikan karena dinilai merusak kesehatan.

Menurut M Jamal, salah satu warga yang melakukan aksi demo, aksi tersebut merupakan puncak dari mediasi yang sebelumnya dilakukan, namun tetap dilanggar.

"Aksi ini sebagai pucak dari mediasi yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait bersama warga RW 01," ucap M Jamal. (Yog)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top