Bonnie


E satu.com (Yogyakarta) -
Media gathering jurnalis Kota Cirebon setelah mengunjungi Skuadron Amur Amara Jaya di Semarang, selanjutnya bersama Bank Indonesia (BI) bersama DKIS Kota Cirebon menggelar edukasi dan kebijakan Tumbuhkan Rasa Cinta serta bangga untuk paham (CBP) terhadap rupiah dan QRIS.

Acara tersebut berlangsung di RM. di Yogyakarta yang dibuka oleh Sekdis DKIS Kota Cirebon Asep Komara di dampingi Kabid Dodi, dan Afrina Rachmadina Mahendra Seksi humas KPw BI Cirebon, Ketua PWI Kota Cirebon, Ketua SMSI Kota dan Kabupaten, media cetak elektronik juga Online yang di hadiri oleh 77 jurnalis, Prokompimda serta undangan terkait lainnya. Selasa (25/6/2024).

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon melalui Afrina Rachmadina Mahendra, Seksi humas KPw BI Cirebon menyampaikan bahwa uang Rupiah merupakan simbol kedaulatan Negara Indonesia, sehingga masyarakat perlu mengenal uang Rupiah.

Selain itu, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan media gathering jurnalis Kota Cirebon bersama DKIS dan Prokompimda atas dukungan fasilitas dalam edukasi dan kebijakan informasi tentang Cinta Bangga dan Paham (CBP) rupiah.

"Ke depan, KPw BI Cirebon bersama stakeholders terkait akan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam meningkatkan literasi terkait dengan rupiah di Cirebon dan sekitarnya," ungkapnya.

Afrina Rachmadina Mahendra juga menambahkan, Perwakilan BI Cirebon selalu memberikan berbagai pemaparan tentang uang yang merupakan salah satu transaksi di berbagai bidang usaha, sehingga dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan wisatawan yang datang ke daerah. 

Sementara, Agus Umar Ahmad dalam edukasi rupiah bersama berbagai media meramaikan, pada saat pemilihan pecahan rupiah di ikuti jurnalis dengan berbagai mata uang yang kumpulkan untuk mendapatkan door prize dari perwakilan BI dengan pertanyaan logo dan direktur Bank Indonesia.

Hal ini membuat semakin bertambah semarak dalam edukasi dan kebijakan bank yang berlangsung di event media gathering jurnalis Kota Cirebon di Yogyakarta.

" Ini semua demi untuk menjaga rusaknya mata uang rupiah sebagai sarana penukaran di berbagai usaha dan kegiatan bisnis, agar mata uang tetap bagus sangat baik pada saat bertransaksi atau menukar uang," tuturnya.

Masih kata Agus, bahwa diharapkan kita semua dapat merawat rupiah dengan jangan di lipat, jangan di basahi, jangan di coret dan jangan di Staples.

" Kalau mata uang rupiah rapih dan bagus, sehingga pada saat penukaran aman dalam transaksi juga menghindari terjadinya penukaran uang palsu," pungkasnya. (uki)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top