Bonnie


E satu.com  (Tangerang ) -  Pimpinan atau atasan  yang ada disebuah perusahaan , kelembagaan  atau institusi tentunya akan sangat  kecewa  bila bawahannya  tidak menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan yang diharapkan. 

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,  ada  pimpinan  yang berani dengan tegas memberi sanksi keras kepada bawahan yang terbukti melakukan kesalahan. Namun ada pula yang tidak tegas,  membiarkan bawahannya melakukan kesalahan  dalam menjalankan tugas dan kewajibannya .

Dalam sebuah proses pembangunan ,  pimpinan yang tidak tegas  terhadap bawahannya yang melanggar tugas dan fungsinya , adalah ciri seorang pimpinan yang tidak merasa memiliki dan tidak ada niat  serta tekad kuat untuk meningkatkan proses pembangunan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.   Sikap pimpinan seperti itu biasanya terjadi karena dipengaruhi oleh kedekatan , nepotisme  atau adanya rasa takut karena  pimpinan  tersebut diketahui pernah bahkan sering melakukan kesalahan.

Faktor   itulah yang menimbulkan  kecemburuan sosial  juga mengakibatkan   proses pembangunan akan sangat sulit  bergerak  kearah yang jauh lebih baik.  Perkembangan  pembangunan yang   prosesnya  dijalankan  tidak secara berkeadilan. Bila sudah demikian maka akan sangat mustahil laju roda pembangunan bergerak  kearah yang jauh lebih baik.

Selain hal tersebut diatas, yang juga  sangat menghambat proses pembangunan adalah budaya ' Asal Babeh Senang ' ( ABS. ) yang saat ini nyaris menjadi budaya   yang tejadi di sebuah organisasi, lembaga, yayasan maupun institusi kepemerintahan.

Budaya ABS biasanya dimainkan oleh mereka yang memiliki karakter penjilat, pecundang dan pandai bermanis muka di depan pimpinan . Demi untuk mendapatkan apresiasi dari pimpinan berani melakukan berbagai macam cara  , meskipun  harus "  Lempar Batu Sembunyi Tangan " .

ABS memang  menjadi salah satu cara untuk mengelabui pimpinan agar lebih tertarik senang dan gembira terhadap apa yang sudah dikerjakan oleh bawahan. 

" Beres Pak...Aman  Pak..Semua sudah kami laksanakan sesuai dengan yang diharapkan oleh Bapak... Semua yang di instruksikan oleh Bapak pasti akan kami jalankan dengan baik dan benar ...

Kalaupun ada  masyarakat yang komplain  atau kecewa dengan kinerja kami, itu adalah bagian masyarakat yang memang tidak suka dan benci kepada kami.  bisa juga mereka bagian masyarakat yang ingin mendapatkan pengkondisian ". Kalimat seperti ini adalah bagian kalimat yang bisa membuat pimpinan senang  ( ABS ) meskipun realisasinya tidak seperti itu, kalimat seperti itulah yang bisa mengelabui seorang pemimpin.

Dalam sebuah proses pembangunan , biasanya ada  pemimpin yang  bisa kelabui oleh pernyataan atau laporan seperti itu , langsung  gembira dan percaya tanpa menelusuri lebih jauh kebenarannya.

Seorang pemimpin yang benar - benar memiliki niat dan tekad kuat ingin meningkatkan kualitas pembangunan , tentunya tidak akan langsung percaya alias tidak akan mudah terobsesi dengan    budaya " Asal Babeh Senang" ( ABS ) pemimpin yang bijak , tegas dan objektif  tidak  akan begitu saja percaya dengan bawahannya tanpa  menelusuri lebih jauh fakta atau realita yang terjadi dilapangkan

Salam Revolusi....
Salam Demokrasi....
NKRI Tetap Di Hati....

Penulis : Asep WW
( Jurnalis E satu.com )
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top