camat


E satu.com (Cirebon) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon telah menetapkan masa Angkutan Lebaran 2024 selama 22 hari, mulai 31 Maret 2024 sampai dengan 21 April 2024.

Guna memastikan kesiapan personel, Daop 3 Cirebon melaksanakan Apel Gelar Pasukan Pengamanan Angkutan Lebaran 2024 di halaman Parkir Stasiun Cirebon.

Vice President Daerah Operasi 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana, mengatakan bahwa apel gelar pasukan ini diikuti oleh seluruh pekerja Kantor Daop 3, perwakilan dari posko-posko di stasiun.

"Kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan seluruh personel pengamanan Angkutan Lebaran 2024 yang akan bertugas hingga 21 April 2024," ucapnya, Jumat (5/4).

Selain itu, KAI Daerah Operasi 3 Cirebon menyiapkan personel keamanan sebanyak 305 petugas yang terdiri dari personel tim Posko 21, personel Polsuska 81, personel security 142, dan bantuan eksternal dari TNI-Polri 61 personel.

"Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, lingkungan stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting, seperti Dipo lokomotif dan kereta, serta tetap menjalin komunikasi dengan unsur-unsur keamanan TNI-Polri di sepanjang jalur KA," ungkapnya.

Dicky PT KAI Daop 3 Cirebon menambah petugas Customer Service Mobile (CSM) untuk melayani para pengguna jasa di Stasiun Cirebon dan Stasiun Cirebon Prujakan selama masa angkutan Lebaran 2024 sejumlah 8 orang.

"Selain petugas CSM ada juga petugas Posko bantuan Komunitas Pecinta Kereta Api (Railfans) IRPS Korwil Cirebon, Edan Sepur dan KRD3 sejumlah 38 orang dengan tugas memberikan informasi perjalanan KA di beberapa stasiun yang ramai penumpang," sambungnya.

Untuk pelayanan kesehatan, lanjut Dicky, PT KAI Daop 3 Cirebon menempatkan petugas paramedis dan dokter serta ambulans posko di beberapa stasiun besar, seperti Cirebon, Cirebon Prujukan, Jatibarang, Arjawinangun dan Brebes. Serta koordinasi dengan pelayanan kesehatan setempat yakni rumah sakit dan puskesmas sepanjang jalur KA, untuk antisipasi apabila ada penumpang yang mengalami kondisi darurat.

"Kami meminimalisir potensi bahaya akibat bencana yang mungkin dapat mengganggu perjalanan KA diantaranya dengan melakukan normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah pada lokasi rawan amblas dengan retaining wall maupun bronjong serta penempatan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di 17 titik," ujarnya.

Daop 3 juga menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) 83 orang, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 13 orang, dan petugas posko daerah rawan ekstra 12 orang yang akan bertugas pada 10 titik lokasi. Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KAI. (Wan)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top