E satu.com (Cirebon) - Penyandang Disabilitas juga berhak mendapat perlakuan yang sama seperti mendapatkan pekerjaan dan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan keahlian.
Hal itu disampaikan CEO Kinerja Group Risdiana Wiryatni, usai mengunjungi penyandang Disabilitas di Tapos, Depok, Selasa [24/1/2023].
Menurut Risdiana, disabilitas bukanlah halangan bagi seseorang untuk bisa maju dan berusaha. Apalagi, di zaman sekarang ini, mereka bisa memanfaatkan IT dan sarana pendukung lainnya untuk meningkatkan keterampilan atau skill teknis SDM untuk mengembangkan usahanya.
“ Kita harus di tengah-tengah mereka penyandang disabilitas, bukan karena kepentingan tertentu, tetapi lebih kepada upaya untuk meningkatkan harkat kehidupan mereka. Dalam menjalani upaya ini diperlukan kerja sama semua orang mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Semua seharusnya ikut serta dalam membantu penegakan hak penyandang disabilitas. Dengan kita maju bersama dalam menegakkan hak penyandang disabilitas, maka kesejahteraan pun akan tercapai bagi para penyandang disabilitas,” kata Risdiana Wiryatni.
Risdiana mengatakan, di Indonesia sendiri penyandang disabilitas masih mengalami kesulitan besar dalam mendapatkan pekerjaan formal. Menurut catatan, baru sekitar 1,2% penyandang disabilitas yang berhasil ditempatkan dalam sektor tenaga kerja formal.
Padahal, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 mewajibkan perusahaan swasta mempekerjakan paling sedikit 1%, adapun Pemerintah, Pemda, BUMN, dan BUMD mempekerjakan paling sedikit 2% penyandang disabilitas dari jumlah pegawai.
CEO Kinerja Group yang juga pembina UMKM PWRI ini mengungkapkan, banyak contoh penyandang disabilitas yang berhasil dan memiliki prestasi luar biasa. Sebagai contoh keberhasilan Pramuditaya Dyan Prabaswara.
Meski matanya tidak bisa melihat, Pramuditaya Dyan Prabaswara tak menyerah mengejar cita-citanya menjadi seorang pakar Teknik Informatika.
Pemuda asal Kebumen, Jawa Tengah, ini berhasil menjuarai kompetisi Global IT Challenge for Youth With Disabilities (GITC) 2015 yang digelar di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang.
Dyan menyebet tiga medali sekaligus dalam kategori e-Tools dan E-Life Map yang dilombakan dalam kompetisi Teknologi Informasi (TI) tersebut. Dia turut dinobatkan menjadi Global IT Leader atas pencapaiannya di dua kategori di atas.
“ Mari kita bersama-sama hadir dan membantu penyandang disabilitas untuk mengeksplore potensi yang mereka miliki. Banyak penyandang disabilitas yang sukses. Mereka adalah saudara kita yang memiliki hak yang sama untuk menjadi orang hebat. Bimbing mereka, semangati mereka, beri perhatian terhadap mereka, itu lebih bermakna daripada sekedar memberi bantuan berupa barang,” ujarnya.
(Als)
Post A Comment:
0 comments: