camat


E satu.com (Cirebon) - Sebanyak 33 Kuwu Kabupaten Cirebon Jawa Barat mengaku menjadi korban tipu gelap agen keberangkatan umroh Marco tour & travel. Kronologis, puluhan Kuwu merupakan terpilih sebagai program umroh gratis atas reward pencapaian PBB tahun 2020. Namun program tersebut hingga tahun 2023 ternyata tak sesuai ekspektasi atau harapan para Kuwu. Oknum agen umrohpun kini telah melarikan diri usai menggondol uang ratusan juta yang diperoleh dari para Kuwu.

Baru-baru ini, mereka meminta pemerintah Kabupaten Cirebon dapat memfasilitasi reward umroh yang digulung marketing travel. Pun meminta pihak kepolisian mengusut tuntas penggelapan dana umroh yang dilakukan oknum travel.

Sayangnya, kasus yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian itu belum menemui titik temu.

Kuwu Desa Ciawi, Kecamatan Palimanan, Irwanto mengatakan, program umroh gratis atas reward capaian PBB tahun 2020 hingga sekarang tidak jelas. Padahal tidak sedikit uang yang masuk ke pihak penyelenggara (travel, red).

"Uang reward dari pemerintah daerah memang sudah disalurkan ke para kuwu, pada 30 Desember 2020. Hanya saja, di 4 Januari 2021, ada pemindah bukuan dana umroh ke rekening lain, nah disitu ada peran pihak kain atas nama Diding karyadi dan ada juga PJ Ketua FKKC tahun 2020 Rohmat yang juga kuwu klangenan" kata Irwanto diamini 4 kuwu lainnya pada Senin (11/12/2023) saat sesi ekpose di Depan Kantor DPMD Kabupaten Cirebom di Sumber.

Awalnya, ia tidak menaruh curiga adanya pemindahan bukuan rekening. Para Kuwu hanya diminta tandatangan. Tiba-tiba uang di rekening sudah berpindah. Pikirnya, uang itu dikelola oleh travel. "Jadi biasa saja, tapi tiba-tiba kok malah seperti ini. Kami para Kuwu tidak jadi berangkat, sampai sekarang," terangnya.

Sementara tidak sedikit pula gendongan atau keluarga yang ikut umroh. Jumlahnya ada 13 orang diluar kuwu yang dapat reward. Mereka bayar sendiri. "Waktu 2021 memang tidak jadi berangkat karena covid-19. Kami maklumi. Namun sampai menginjak akhir 2023, program itu tidak jelas, nah kami juga kan ada keluarga yang ikut dan kami udah bayar full, total uangan yang 13 Jamaah tambahan kurang lebih Rp 450 Juta serta Kurang lebih uang hadiah umroh dari Pemerintah sebesar kurang lebih Rp 1 Milyar Kalau seperti ini kita merasa tertipu oleh biro perjalanan umroh bernama Marko yang berada di Kecamatan Sumber," ucapnya.

Ia juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas laporan para Kuwu atas dugaan penggelapan dana umroh yang diberikan pemerintah daerah.

Beberapa kuwu yang siang tadi pada Senin 11 desember mendatangi kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon dan ditemui oleh Samsuri selaku perwakilan DPMD.

" Ya waktu itu kami menyerahkan sepenuhnya ke PJ Ketua FKKC Pak Rohmat untuk keberangkatan Para kuwu dan dari beliau disordorkan PT Marko sebagai pihak yang memberangkatkan para kuwu dan setelah itu kami kurang tahu, memang awalnya ada pertemuan tapi selanjutnya kami tidak tahu," ucap Samsuri kepada sejumlah awak media dan Kuwu. (Tri)
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top