E satu.com (Cirebon) - Warga RW 01 Kampung Pesisir Selatan, Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk mengeluhkan dampak langsung polusi udara akibat beroperasinya kembali stockpile batu bara.
Salah satu warga, Anah (60) mengeluhkan polusi udara yang disebabkan batu bara tersebut sejak tahun 2022.
“Warga di sini masyarakat mayoritas mengidap ISPA dari polusi batu bara. Bahkan, menurut informasi dari kader posyandu angka ISPA di Kampung Pesisir Selatan ini meningkat tinggi. Mayoritas yang terkena ISPA balita,” ucapnya, Sabtu (4/11/23).
Menurutnya, masyarakat mengeluhkan bau menyengat dari batu bara seperti kabel terbakar. “Biasanya bau itu muncul saat sore hingga malam hari,” katanya.
Hal senada dikatakan Nurdin tokoh masyarakat kampung setempat, perusahaan batu bara yang ada di lingkungan Pelabuhan Cirebon telah melanggar kesepakatan.
“Pada tahun 2015 lalu para pengusaha batu bara telah sepakat tidak ada lagi stockpile di area Pelabuhan Cirebon. Namun buktinya sejak 2022 hingga sekarang stockpile itu kembali aktif. Jelas ini sudah melanggar kesepakatan,” lugasnya.
Nurdin meminta agar pihak terkait seperti KSOP dan Pelindo untuk bersikap tegas terhadap perusahaan yang kembali mengaktifkan stockpile tersebut.
“Kami juga memohon kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon mengambil sikap tegas dan mencabut izin UKL atau UPL,” tegasnya.
Dirinya juga menyinggung Ketua Forum Panjunan Bersatu (FPB) dan Ketua Forum RW yang dianggap tidak peduli dengan keluhan warga RW 01, Kampung Pesisir Selatan tersebut.
“Ketika warga teriak menolak adanya stockpile batu bara yang ada di lingkungan Pelabuhan Cirebon kenapa semuanya diam? apakah mereka ikut peranan di dalamnya?. Mengingat anak cucu kita ingin hidup sehat, jangan mementingkan diri sendiri atau golongan,”ujarnya.
Nurdin berharap aktifis lingkungan Walhi untuk turun tangan dalam persoalan polusi udara yang disebabkan batu bara tersebut.
“Kami mohon kepada semua elemen masyarakat Kota Cirebon, Pemkot Cirebon, DPRD Kota Cirebon yang masih peduli terhadap lingkungan bersih, ayo kita bersama-sama bangun, berdiri dan bergerak. Mana aura Kota Cirebon yang katanya sebagai kota bersih, indah, tertib dan aman, mana aura Kota Cirebon yang katanya dijuluki sebagai kota Adipura?,” terangnya.
Ditambahkan Nurdin, masyarakat RW 01, Kampung Pesisir Selatan akan melakukan aksi unjuk rasa jika keluhan warga tidak ditanggapi.
“Kami warga di sini akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menutup dan merelokasi stockpile yang ada di lingkungan Pelabuhan Cirebon,” pungkasnya. (wnd)
Post A Comment:
0 comments: