camat


E satu.com (Tangerang) - Bila kita perhatikan di beberapa media online maupun cetak, ramai diberitakan adanya kecurangan PPDB di tingkat Sekolah Menengah Negeri (SMPN) maupun Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMAN ). Sejak diberlakukannya PPDB sistem zonasi , setiap menjelang tahun ajaran baru , dunia pendidikan dihadapkan dengan polemik terkait adanya kecurangan PPDB yang dimainkan oleh mereka yang kurang
bertanggungjawab.

Ironisnya sampai sejauh ini , para pemangku kebijakan terkesan kurang begitu serius menindaklanjuti permasalahan tersebut, sehingga dari tahun ketahun hal itu hanya jadi isu yang ramai di beritakan diberbagai media Online, cetak maupun televisi.

Sebenarnya, blla ada keseriusan atau niat baik dari para pemangku kebijakan untuk menindaklanjuti , mungkin masalah tersebut sudah terselesaikan dan tidak lagi menjadi polemik dalam dunia pendidikan.

Jadi pertanyaannya adalah, sampai sejauh mana keseriusan para pemangku kebijakan menindaklanjuti lanjuti persoalan tersebut.. ? Apakah permasalahan PPDB akan terus dibiarkan menjadi sebuah polemik yang terus mengganggu proses pengembangan kwalitas pendidikan.. ??

Untuk membuktikan adanya kecurangan PPDB tidaklah sulit, asalkan para pemangku kebijakan ditingkat atas mau terjun langsung , secara tegas dan objektif melihat situasi dan kondisi sekolah seusai berakhirnya PPDB atau beberapa hari setelah proses belajar mengajar dimulai. Artinya untuk membuktikan adanya kecurangan tinggal menelusuri kesekolah - sekolah ( SMPN / SMAN/ SMKN ) berapa rombel yang ada di sekolah tersebut, apakah sesuai atau tidak dengan data yang sudah diumumkan secara Online. ??

Permasalahannya adalah, apakah mau atau apakah ada keinginan dari para pemangku kebijakan untuk melakukan hal tersebut. Tentunya dilakukan harus secara objektif, tegas dan tanpa ada pengecualian.

Bila seandainya para pemangku kebijakan tidak ada niat atau tidak ada keinginan untuk melakukan hal itu, kami bagian komponen masyarakat yang peduli dengan perkembangan kwalitas pendidikan siap melakukan hal itu. Kami siap datang kesekolah - sekolah untuk membuktikan adanya kecurangan PPDB .

Dengan catatan, pihak sekolah mau bekerjasama dengan kami, karena salah satu kendala yang sering kami hadapi adalah pihak sekolah seringkali sulit untuk diajak kerjasama. Seperti yang kami alami di SMAN 5 Kota Tangerang , bagian Humas di sekolah tersebut sepertinya enggan menemui kami, padahal kami dengan sabar menunggu cukup lama, sampai 1 jam lebih tapi Humas SMAN 5 Kota Tangerang tidak kunjung datang untuk menemui kami.

Penulis : M.Soleh
Kabid Humas DPC MCI Kota Tangerang
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top