E satu.com (Indramayu) - Forum Indramayu Studi menyapa dan berbincang-bincang dengan salah satu warga Indramayu yang menjadi Diaspora Indonesia di negara tempat piala dunia tahun 2022 dihelat, yakni Qatar dalam sesi Indramayu memanggil.
Sesi tersebut merupakan salah satu webinar dalam rangkaian kegiatan Indramayu Ramadan Fest 2023 yang digelar di Ruang Ki Sidum Setda Indramayu, Sabtu (8/4/2023).
Webinar yang berlangsung secara hibrid tersebut juga turut diramaikan oleh peserta dari berbagai kalangan, baik itu pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Saprodin Bastomi, orang Indonesia yang sempat ramai diperbincangkan menjadi perancang lanskap taman piala dunia 2022 atau Landscape Project Manajer piala dunia Qatar 2022, merupakan warga Indramayu yang sekaligus menjadi narasumber dalam webinar Indramayu memanggil.
Dalam paparannya, Saprudin banyak bercerita dan membagikan pengalamannya selama bekerja di Qatar hingga menjadi bagian dari suksesi piala dunia Qatar 2022.
Tak hanya itu, Saprudin juga memberikan kiat dan pesan kepada generasi milenial Indramayu agar dapat terus memiliki mimpi yang besar dan cita-cita yang tinggi. Namun, untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita tersebut diperlukan adanya suatu perencanaan yang baik dan terukur.
Kemudian, setelah perencanaan dilakukan, berbagai rencana tersebut direalisasikan dalam bentuk kerja keras dan usaha yang tak kenal menyerah, serta yang terperting adalah selalu berdoa dalam setiap langka yang dilaksanakan.
“Milikilah cita-cita dan mimpi yang tinggi, namun perlu diingat, hal tersebut juga harus disertai perencanaan yang baik supaya tujuan yang didapat bisa seperti apa yang kita cita-citakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Saripudin menjelaskan, dalam mengerjakan sesuatu hendaklah senantiasa bersungguh-sungguh serta selalu menjaga dengan baik amanat dari pihak yang menugaskan. Karena selain untuk menjamin hasil dari pekerjaan, hal tersebut juga menjadi bentuk loyalitas dalam melaksanakan pekerjaan.
Selain itu, dirinya juga mengingatkan kepada generasi milenial untuk selalu ulet dalam belajar guna memperoleh banyak pengetahuan serta mempertajam kemampuan sehingga dapat menjadi mahir dalam bidang tertentu.
“Ada peribahasa yang mengatakan berakit-rakit ke hulu berenang-renang kemudian. Dalam perjuangan itu wajar kalau kita bersusah dan bersakit di awal karena nanti kita akan memetik keberhasilan dan kebahagiaan. Kemudian kita juga harus punya etika dan akhlak karena dimana bumi dipijak disitu langit di junjung, dimanapun kita berada harus ikuti aturan yang berlaku,” pugkasnya. (Iwan)
Post A Comment:
0 comments: