E satu.com (Indramayu) - Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Forum Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat tahun 2023 dengan membawa tema Kolaborasi Peningkatan Infrastruktur Dasar Permukiman Menuju Masyarakat Unggul Jawa Barat.
Forum yang berlangsung dari 22 – 23 Februari 2023 di Hotel Grand Sunshine Resort and Convention tersebut, bertujuan untuk meningkatkan sinergitas perencanaan tahunan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota terkait dengan perencanaan pembangunan nasional dan perencanaan pembangunan daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Indra Mulyana berkesempatan menjadi salah satu narasumber pada sesi forum kepala dinas dengan memaparkan best practice membangun budaya dan tata kelola persampahan di Kabupaten Indramayu.
Indra menjelaskan, perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah masih belum sepenuhnya dikelola dengan benar. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya sampah yang dibuang secara sembarangan dan cenderung tidak pada tempatnya.
Melihat hal tersebut, Pemkab Indramayu terus berupaya membangun kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan hidup terutama dalam pengelolaan sampah dengan melaksanakan beberapa langkah strategis.
“Sampah ini masih menjadi salah satu penyebab dari beberapa permasalahan, namun demikian kesadaran terhadap pengelolaan sampah ini masih belum dilaksanakan secara tepat oleh sebagian masyarakat. Oleh karenanya, kami terus mendorong dan mengedukasi agar masyarakat dapat mengelola sampah dengan baik,” jelasnya kepada Diskominfo Indramayu, Selasa (28/2/2023).
Beberapa langkah strategis yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu diantaranya adalah pembentukan satgas sampah desa yang bertujuan membentuk budaya masyarakat dalam pengelolaan sampah skala rumah tangga hingga ke tingkat desa.
Tak hanya sampai disitu, upaya lainnya yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu dalam tata kelola persampahan adalah dengan membangun pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu dengan menggunakan teknologi Refused Derived Fuel (RDF)/ Solid Recovered Fuel (SRF) (TPST RDF/SRF) dengan kapasitas 300ton/hari yang berlokasi tidak jauh dari TPA Pecuk.
Diketahui, TPST RDF/SRF merupakan pengembangan TPST yang menghadirkan teknologi pengelolaan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil, dimana hasil proses tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan.
“Beberapa upaya kami buat agar pengelolaan sampah secara benar ini dapat membudaya. Selain itu kami juga membangun TPST RDF/SRF yang pada tahun ini memasuki tahap pematangan lahan, FS dan basic design,” imbuhnya.
Lebih lanjut Indra memaparkan, penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi bahan bakar jumputan padat untuk Co-Firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ini telah dilakukan di PDU Sumbermulya, Kecamatan Haurgeulis Indramayu, dimana pada tahun 2022 telah dibuat 14 ton sampel.
“Penelitian dan pengembangan teknologi RDF/SRF ini terus dilakukan dan alhamdulillah pada tahun 2022 telah menghasilkan 14ton sampel,” paparnya.
Indra berharap, best practices yang dilakukan oleh Pemkab Indramayu ini dapat menjadi saran masukan kepada para peserta hadir sehingga dapat meningkatkan pengelolaan sampah di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Indramayu bisa lebih baik ke depan.
“Semoga ini bisa menjadi upaya untuk kita bersama di forum ini memelihara lingkungan dengan meningkatkan tata kelola sampah sehingga diharapkan lingkungan kita dapat terus asri dan lestari,” pungkasnya. (Iwan)
Post A Comment:
0 comments: