Kepala BPPPPD Kota Cirebon, Iing Daiman, S.IP., M.Si.,
menuturkan, program prioritas yang tertunda di tahun 2020 dan 2021 diantaranya
penataan kota tua, finishing Alun-alun Kebumen dan penataan Jalan Siliwangi-
“Program yang tertunda sudah kembali dimunculkan kembali
pada Rencana Anggaran Belanja dan Pebdapatab Daerah (RAPBD) tahun 2022,” kata
Iing, Rabu (13/10/2021).
Program tersebut, lanjut Iing, sudah dianggarkan pada RAPBD
2022. Target program selesai di tahun 2023 atau habisnya masa jabatan Wali Kota
Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H. dan Wakil Wali Kota, Dra. Hj. Eti
Herawati.
“Bertahap kami anggarkan. Target sebelum selesai masa
jabatan berakhir, program rampung dikerjakan,” ujarnya.
Program tersebut merupakan bagian dari prioritas Visi SEHATI
(Sehat, Hijau, Agamis, Tentram dan Inovatif) yang harus terwujud. “Kami harus
bisa mewujudkan program yang sudah ada di visi dan misi,” kata Iing.
Namun, kata Iing, Pemda Kota Cirebon tetap mengalokasikan
anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar 5 persen dari pendapatan atau
sebesar Rp 90 miliar. Anggaran itu rencananya untuk pemulihan ekonomi,
perlindungan sosial, penanganan Covid-19 dan pendidikan.
“Sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Mendagri Nomor
910/4350 SJ tentang Kebijakan Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2022 tertanggal 16 Agustus 2021,” jelasnya.( pgh)
Post A Comment:
0 comments: