Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon,
Mohamad Handarujati Kalamullah SSos mengatakan, selama ini DPRD menjadi corong
dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Namun, politisi yang
akrab disapa Andru itu mengaku, DPRD belum dilibatkan dalam pembahasan soal
penerapan ganjil-genap di Kota Cirebon.
“Kita sudah mendengarkan paparan dari walikota dan kapolres. Selama ini kita hanya bisa menjawab bahwa ganjil-genap ini upaya dalam menekan mobilitas warga dalam rangka pencegahan Covid-19,” kata Andru.
Andru mengatakan, DPRD bisa membantu Pemkot Cirebon untuk menyosialisasikan kebijakan ganjil-genap. Ia menjelaskan, ganjil-genap bukanlah kebijakan yang sengaja dibuat untuk menyulitkan masyarakat di tengah pandemi. Namun, lanjut dia, ganjil-genap merupakan solusi dalam keterbatasan materi dan tenaga.
“Yang kita punya saat ini adalah
semangat. Karena semangat tidak pakai uang. Rasa-rasanya seperti apa yang
dikatakan Pak Wali, tidak ada pemerintah manapun yang ingin menyengsarakan
rakyatnya,” kata Andru.
Sementata itu, Anggota Komisi I
DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani meminta agar Pemkot Cirebon
mempertimbangkan kebijakan ganjil-genap. Ia menyarankan kebijakan ganjil-genap
hanya diterapkan bagi kendaraan roda empat atau lebih.
“Banyak pekerja di Kota Cirebon ini yang mengandalkan motor. Saya mengusulkan agar ganjil-genap ini dilakukan di perbatasan, dan tidak berlaku bagi kendaraan roda dua. Ini opsi,” kata politisi Partai Nasdem yang akrab di panggil HSG
SG mengatakan selama ini Pemkot Cirebon telah bekerja keras untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Semua pihak, walikota, kapolres, dandim dan lainnya selama ini berjibaku. Tracing, testing, treatment dan isolating yang dilakukan juga selama ini luar biasa,” kata HSG.
Sementara itu, Walikota Cirebon,
Drs H Nashrudin Azis SH menjelaskan, kebijakan ganjil-genap merupakan hasil
rumusan dan kajian bersama. Selama ini Pemkot Cirebon bersama instansi lainnya
telah jor-joran untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan PPKM
darurat hingga berlevel.
Azis tak menampik dalam
pelaksanaan penyekatan di lima titik pintu masuk Kota Cirebon selama PPKM
menimbulkan kemacetan. Sehingga, lanjut dia, ganjil-genap diusulkan sebagai
solusi untuk membatasi mobilitas masyarakat.
“Kondisi kita sudah sangat
menurun, baik tenaga maupun materi. Kami akan terus mengevaluasi kelemahan dan
kekurangannya seperti apa,” kata Azis.
“Ini untuk menekan mobilitas,
meningkatkan penanganan kesehatan, dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19,”
kata Imron. ( pgh)
Post A Comment:
0 comments: