E satu.com (Cirebon) - Warga Desa Cipanas kecamatan Dukupuntang kabupaten Cirebon Heboh Semburan lumpur ini disertai bau belerang yang cukup menyengat.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon bersama perangkat Desa Cipanas langsung meninjau lokasi.
Mereka melakukan observasi fisik, serta pengumpulan keterangan-keterangan.
“Ada laporan warga kepada kami terkait adanya semburan lumpur. Secara fisik, setelah kami observasi lapangan semburan ini awalnya kecil, berpindah tempat, dan sekarang sudah membesar,” kata Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan kepada Awak Media E Satu Com saat ditemui diruang kerjanya, rabu ( 2/6/21 ) menjelaskan
Dampak yang terjadi akibat semburan lumpur ini adalah bau belerang yang menyengat.
Kemudian, dampak semburan lumpur yang terjadi sebelumnya mencapai sekitar radius 300 meter, jelasnya.
Saya mendapatkan keterangan dari warga sekitar jika semburan lumpur sudah berlangsung cukup lama.
Namun, kejadian tersebut belum mendapatkan penanganan intensif dari berbagai pihak,
BPBD Cirebon akan berusaha berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, tegas Alex.
Sementara itu, Kuwu Desa Cipanas Maman Sudirman menyampaikan, semburan lumpur sudah terjadi sudah lama bahkan diperkirakan sebelumn saya lahir, semburan lumpur ini sudah ada dan titik sempurannya itu berbeda beda titik hingga mengeluarkan gelembung gelembung " kalau dampak untuk kesehatan tidak apa apa ya mungking karena warga disekitar sini sudah terbiasa tetapi kami tetap dari Pemerintah Desa akan mengantisipasi dan berkoordinasi " tegasnya.
“Penanganan belum ada, paling imbauan dari pemerintah desa agar masyarakat jangan sampai mendekat dulu kesemburan lumpur tersebut karena belum ada penelitian lebih lanjut dan dulunya lokasi ini bekas pabrik, kata Kuwu desa Cipanas Maman Sudirman.
Ditempat yang sama Camat Dukupuntang Kabupaten Cirebon Dindin Wahyudin mengungkapkan kemungkinan kami dari pihak kecamatan berharap karena masalah adanya semburan lumpur desa Cipanas ini sudah viral adanya penelitian dulu apakah semburan ini berbahaya atau tidak, ungkapnya.
Saya sebagai camat Dukupuntang meminta agar masyarakat dilarang dulu untuk berkunjung atau mendatangi lokasi ini sebelum ada hasil penelitian yang benar benar fik, berbahaya atau tidak " kalau memang masyarakat ingin melihat, berkunjung atau datang kelokasi ini harus ada police line atau pembatas untuk melihatnya, tutup Camat Dukupuntang.
Sementara dari Dinas ESDM wilayah 7 Jabar dan Dinas lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Cirebon melakukan pengambilan sampel dilokasi Semburan lumpur.
Petugas dari cabang ESDM Jabar melakukan pengambilan sampel bantuan, air dan pengukuran suhu dan selanjutnya akan dilakukan penelitian.
Dalam kesempatan yang sama, kasubag TU Dinas cabang ESDM wilayah 7 Jabar, Arif Budiman mengungkapkan, akan dilakukan identifikasi, terutama unsur kimia.
"Sampel yang diambil baik air maupun tanah. Dilakukan pengukuran suhu, apakah berasal dari lingkungan atau sumber lainnya," katanya.(wnd)
Post A Comment:
0 comments: