Pendataan Lewat RT Dan RW Langkah Pemkot Cirebon Cegah Penularan Virus Covidd-19
E satu.com  (Cirebon) - Pemerintah daerah (Pemda) Kota Cirebon akan melakukan operasi pendataan orang yang masuk ke Kota Cirebon di jalan raya. Operasi pendataan merupakan sensus untuk menghimpun data statistik dan memadukan dengan pendataan yang telah dilakukan di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kota Cirebon dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Sebanyak 19 orang warga Kota Cirebon yang sempat berinteraksi dengan penderita positif Covid-19, kini berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Semuanya kini dalam masa isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Pengawasan terhadap 19 OTG ini dilakukan dengan melibatkan petugas RT dan RW. Saya rasa dengan pengawasan RT/RW bisa lebih masif untuk memutus mata rantai penyebaran,” kata Kadinkes Kota Cirebon Edi Sugiarto, usai melakukan rapat tertutup dengan Sekda dan sejumlah SKPD, Minggu (12/4/2020).

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. H. Anwar Sanusi, M.Si. , menjelaskan jika Pemda Kota Cirebon akan menggelar operasi pendataan di jalan raya. “Bukan untuk pelarangan, tapi hanya untuk melakukan sensus,” ungkap Anwar, Ahad, 12 April 2020 usai menggelar rapat dengan unsur pemerintahan di Balaikota Cirebon. Sensus atau pendataan dilakukan untuk menghimpun data statistik berapa kendaraan maupun orang yang masuk ke Kota Cirebon. Data tersebut nantinya akan dikawinkan dengan pendataan yang telah dilakukan oleh RT dan RW yang ada di Kota Cirebon. “Melalui penggabungan data itu, kita lihat nanti kecenderungannya seperti apa,” ungkap Anwar.

Seperti diketahui, seluruh unsur camat di Kota Cirebon telah diperintahkan untuk melakukan ‘penyekatan’ wilayah di tingkat RT dan RW. Penyekatan yang dimaksud disini juga bukan melarang orang datang, namun untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap orang yang baru masuk ke Kota Cirebon. Terlebih jika orang tersebut baru datang dari wilayah episentrum terjangkitnya wabah Covid-19. “Hasilnya ternyata efektif,” ungkap Anwar. Dari hasil pendataan RT dan RW, jumlah pendatang yang masuk ke Kota Cirebon hingga hari ini mencapai 487 orang. Pendatang tersebut juga sudah discreening oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon. “Operasi pendataan di jalan raya itu nantinya untuk digabungkan dengan pendataan yang dilakukan di tingkat RT dan RW,” ungkap Anwar.

Untuk operasi pendataan di jalan raya menurut Anwar belum ditentukan dimana titik pelaksanaannya. “Kita akan laporkan dulu ke Wali Kota hasil rapat ini,” ungkap Anwar. Namun pendataan ini tetap akan berkoordinasi dengan TNI dan Polri dengan leading sektor Satpol PP Kota Cirebon. “Kita berterima kasih jajaran Polres Cirebon Kota telah melakukan simulasi kontijensi beberapa waktu lalu,” ungkap Anwar.

Selain itu, Pemda Kota Cirebon telah menyiapkan skenario jika penyebaran virus Covid-19 terjadi secara masif di Kota Cirebon. “Jika Covid-19 ini outbreak di Kota Cirebon, selain RSD Gunung Jati kita juga telah menyiapkan tempat-tempat lain,” ungkap Anwar. Yaitu gedung Pusdiklatpri yang saat ini tengah ditata, serta gedung BKKBN yang sudah memiliki 40 bed. “Tapi mudah-mudahan ini tidak terjadi,” ungkap Anwar.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. H. Eddy Sugiarto, M.Kes., menjelaskan jika hasil pengawasan yang dilakukan di tingkat RT dan RW merupakan tindakan yang solutif untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 di Kota Cirebon. “Kekuatan RT dan RW bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 langsung dari sumber utama,” ungkap Eddy. Selain itu, Eddy juga menambahkan jika dalam waktu dekat rapid tes akan segera tiba di Kota Cirebon. Pemda Kota Cirebon telah memesan 4 hingga 5 ribu alat rapid tes namun yang baru akan datang 400 buah esok. Rapid tes akan dilakukan terhadap ODP yang ada di Kota Cirebon.
Baca Juga

Post A Comment:

0 comments:

Back To Top