e - satu.com - Cirebon merupakan
salah satu wilayah di nusantara yang memiliki sejarah panjang kebudayaan Islam.
Hal tersebut dapat dilihat dari bangunan Keraton Kasepuhan Cirebon. Berlokasi
di Jalan Keraton Kasepuhan No 43, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk,
Keraton Kasepuhan sudah berdiri sejak tahun 1529.
Pada awal pembangunannya, Keraton
Kasepuhan dibangun oleh Pangeran Emas Zainul Arifin dengan maksud untuk
memperluas bangunan pesanggerahan Keraton Pangkuwati, yaitu keraton pertama
yang berdiri pada tahun 1430 di Kota Cirebon.
Keraton Kasepuhan menempati lahan
seluas 25 hektar yang terdiri dari berbagai macam bangunan. Bangunan Siti
Hinggil merupakan bangunan pertama atau bangunan paling terdepan saat
pengunjung memasuki kawasan keraton.
Siti Hinggil yang berarti tanah
yang tinggi disebut juga lemah duwur dalam bahasa Cirebon. Siti Hinggil terbuat
dari susunan bata merah dan memiliki gaya arsitektur Majapahit yang mengikuti
perkembangan zaman pada saat itu.
Di dalam kompleks Siti Hinggil
terdapat lima bangunan tanpa dinding, dengan bangunan utama bernama Malang
Semirang. Bangunan ini memiliki enam tiang yang melambangkan rukun iman. Namun
secara keseluruhan, bangunan ini memiliki tiang berjumlah dua puluh yang
melambangkan sifat-sifat Allah.
Masuk lebih ke dalam kompleks
keraton, pengunjung akan disambut gapura bergaya Majapahit. Kata Gapura diambil
dari bahasa arab, yaitu Al Ghafur yang memiliki makna maha pengampun.
Selain itu, pengunjung juga bisa
menyaksikan kereta keraton dan benda-benda pusaka di gedung museum yang
terdapat di dalam kompleks.
Sementara pada bagian paling
belakang Keraton Kasepuhan terdapat Keraton Pangkuwati. Keraton ini merupakan
bangunan pertama yang dibangun Pangeran Cakrabuana selaku Kuwu. Kuwu merupakan
sebutan bagi pemerintah yang turut menyebarkan Islam di Cirebon.
Di dalam kompleks Keraton
Pangkuwati, pengunjung juga bisa melihat dan merasakan petilasan peninggalan
Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati. Semua bangunan dan berbagai koleksi
tersebut masih terjaga dengan apik.
Selain menjadi tempat pelestarian
budaya, Keraton Kasepuhan juga masih mengadakan berbagai acara tradisi yang
diselenggarakan setiap tahun. Acara Panjang jimat salah satunya. Panjang jimat
adalah acara yang diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW.
Post A Comment: