Media Online Yang Inofatif dan Insipiratif

E satu.com (Majalengka) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka serius dalam penanganan galian ilegal . Hal ini dibuktikan Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Majalengka bersama Dinas Lingkungan Hidup, PUTR, Dinas Perhubungan, serta Sub Denpom.
 
Melakukan upaya penutupan kegiatan galian ilegal di wilayah Desa Jatimulya, Blok Bodas, Kecamatan Kasokandel. Setelah di peringkatkan beberapa kali bahkan pernah di peringatkan langsung oleh Bupati Majalengka. Jumat (12/12/2025)

Langkah tegas ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam menegakkan Peraturan Daerah serta menjaga kelestarian lingkungan.


Penertiban dilakukan setelah petugas menemukan aktivitas penambangan tanah yang dilakukan tanpa izin resmi dan berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan terhadap masyarakat sekitar.


Bahkan beberapa kali petugas pernah mendatangi dan mengingatkan untuk menghentikan aktifitas tersebut. Pemerintah Daerah menilai keberadaan galian ilegal tidak hanya merusak tata ruang wilayah, tetapi juga dapat menimbulkan dampak keselamatan dan menurunkan kualitas lingkungan.

Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Majalengka Rachmat Kartono menegaskan, bahwa pihaknya mengajak seluruh OPD-OPD terkait, seperti DLH, PUTR, Dishub terus melakukan langkah pengawasan sesuai dengan prosedur ketentuan kewenangan masing-masing.

"Penindakan hari ini membuktikan komitmen pemerintah daerah dalam menegakkan aturan dan melindungi lingkungan. Ke depan, pengawasan dan penertiban terus akan dilakukan sesuai kewenangan kami dari aspek tibumtranmas, kamipun selalu melaporkan semua langkah tindakan kepada Bapak Bupati" ujarnya,  .

Langkah penertiban ini disambut positif oleh masyarakat setempat. Seorang warga, Wildan menyampaikan bahwa kegiatan galian ilegal telah menimbulkan keresahan.


“Galian itu menyebabkan debu dan merusak jalan. Kami sangat mendukung penutupan ini karena membawa dampak baik bagi lingkungan dan keamanan kami,” tuturnya.


Wildan berharap pemerintah terus melakukan pengawasan agar tidak muncul aktivitas serupa.

“Setelah ditutup, kami berharap ada pemantauan berkelanjutan supaya kegiatan ilegal tidak kembali beroperasi,” ujarnya.

Dengan penutupan ini, Pemerintah Kabupaten Majalengka menegaskan komitmennya untuk menjaga ketentraman, ketertiban umum, serta kelestarian lingkungan, sekaligus memastikan setiap aktivitas pertambangan di wilayah Majalengka berjalan sesuai aturan yang berlaku. (Ade Prayitno)
Media Online Yang Inofatif dan Insipiratif

E satu.com (Cirebon) -
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Frontliner selama dua hari, pada 11–12 Desember 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan angkutan Nataru yang berlangsung selama 18 hari, terhitung mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Pembinaan dibuka oleh Vice President Daop 3 Cirebon Sigit Winarto bersama Manager Angkutan Penumpang Rizki Afrida, dengan menghadirkan pemateri dari internal perusahaan.

Sebanyak 61 peserta mengikuti kegiatan ini, yang terdiri dari petugas Customer Service On Station (CSOS), Announcer, dan Ticketing Officer, yang merupakan garda terdepan dalam pelayanan kepada pelanggan kereta api.


Manager Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, mengatakan pembinaan ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh frontliner dalam memberikan pelayanan terbaik, khususnya saat menghadapi lonjakan penumpang pada masa libur panjang akhir tahun.

“Pada masa angkutan Nataru yang bertepatan dengan libur panjang, kami harus mengantisipasi peningkatan volume penumpang yang signifikan dengan pelayanan yang lebih baik dan maksimal,” ujar Muhibbuddin, Jumat (12/12/2025).

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pembekalan berupa penyegaran regulasi, penanganan komplain pelanggan, serta penguatan komitmen pelayanan dengan mengusung motto ‘Semakin Melayani’. Materi yang diberikan meliputi standar operasional terbaru, teknik komunikasi efektif, hingga metode penyelesaian komplain secara cepat dan tepat.


Selain penyampaian materi secara teori, pembinaan juga dilengkapi dengan sesi praktik agar para frontliner mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh saat menghadapi situasi di lapangan.

“Momen Nataru selalu menjadi periode dengan mobilitas pelanggan yang sangat tinggi. Melalui pembinaan ini, kami ingin memastikan seluruh petugas frontliner Daop 3 Cirebon benar-benar siap, baik dari sisi regulasi, kemampuan komunikasi, maupun respons terhadap komplain pelanggan. Kami berkomitmen memberikan layanan yang aman, nyaman, dan berkesan bagi seluruh pengguna jasa kereta api,” pungkas Muhibbuddin. (Wandi)
Media Online Yang Inofatif dan Insipiratif

E satu.com (Tangerang) - Bagi Jurnalis  yang berintegritas  akan  berani   juga konsisten  menelisik    dan menayangkan  berita  tentang  isu  Kurang  baik  Organisasi Persngkat Daerah ( OPD ) .   Dilakukan Sebagai  salah satu bagian kontrol sosial juga untuk dijadikan bahan evaluasi atau bahan kajian oleh  otoritas tertinggi di daerah

Bagi  jurnalis  berintegritas  tidaklah  sulit menelusuri ,  mengungkap Atau  Mengangkat Isu Kurang baik terkait kinerja Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ) .  Salah  satunya dilakukan dengan cara meminta tanggapan atau  Kritikan kepada masyarakat terkait pelayanan publik yang  diberikan  oleh Organisasi Perangkat Daerah (  OPD ) .

Penelusuran tentunya  dilakukan secara objektif  serta dengan niat  dan tujuan  Semata - mata Untuk  meningkatkan kualitas  pembangunan, sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat secara  umum. 

Namun  jurnalis  yang seperti itu  , Seringkali dihadapkan dengan tantangan yang cukup berat.   kurang disukai bahkan  dibenci  oleh unsur  Birokrasi.bahkan tidak jarang mengalami Intimidasi . Tidak sedikit masyarakat terlebih para pejabat yang memberikan penilaian negatif terhadap tugas dan fungsi wartawan atau jurnalis , dianggap  "Hanya Mencari Kesalahan Orang Lain "

Tanggapan seperti itu tidak benar dan perlu diluruskan , bahwa  tugas dan fungsi jurnalis adalah  untuk  menelusuri , menyangkan dan menyebarkan berita - berita dari  dua  sisi ( Negatif - Positif ) sesuai dengan fakta, alias tidak Hoax

Perlu  ditegaskan bahwa tayangan  berita yang mengangkat isu  negatif  terkait kinerja Organisasi  Persngkat Daerah ( OPD)  Bisa memberikan dampak positif dalam proses pembangunan. Yaitu membantu menjaga  dan mencegah  hal - hal kurang baik terhadap  perkembangan pembangunan. Sekaligus sebagai salah satu bagian kontrol sosial juga bisa dijadikan sebagai salah satu bahan evaluasi dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan. 

Jadi kesimpulannya adalah  , Berita negatif  terkait kinerja kurang  baik Organisasi Perangkat Daerah  ( OPD ) bisa memberikan  dampak positif terhadap proses pembangunan

Penulis : Asep WW
( MCI Kota Tangerang )
Media Online Yang Inofatif dan Insipiratif

E satu.com  (Cirebon) - Di sela rutinitas sebagai kompi siaga, Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Barat tetap konsisten melaksanakan pembinaan personel, tidak hanya pada peningkatan kemampuan Brimob, tetapi juga kebugaran jasmani melalui kegiatan olahraga.

Pembinaan tersebut dikemas dalam bentuk turnamen olahraga internal yang telah berlangsung selama dua hari terakhir. Kegiatan ini meliputi pertandingan bola voli tri on tri serta tenis meja kategori tunggal dan ganda, yang diikuti oleh seluruh pleton di lingkungan Kompi 2.

Komandan Kompi (Danki) 2 Batalyon C Pelopor, Iptu Alim Fauzi, mengatakan turnamen ini menjadi sarana penting dalam menjaga kebugaran fisik sekaligus memperkuat soliditas dan sportivitas antar anggota.


“Turnamen ini menjadi sarana menjaga kebugaran fisik sekaligus memperkuat soliditas dan sportivitas antar anggota,” ujar Iptu Alim Fauzi, Sabtu (13/12/2025).


Ia menjelaskan, turnamen bola voli digelar sejak Kamis hingga Sabtu. Dari hasil pertandingan tersebut, Pleton 2 berhasil meraih juara pertama, disusul tim Staf sebagai juara kedua, dan Pleton 5 di posisi ketiga.

Sementara itu, turnamen tenis meja resmi dimulai pada hari ini dengan laga pembuka antara Pleton 1 melawan Pleton 3. Kejuaraan tenis meja kategori single dan double ini dijadwalkan berlangsung selama tiga hari ke depan, dengan penentuan juara menunggu seluruh rangkaian pertandingan selesai.

“Turnamen ini diikuti oleh enam tim, yakni Pleton 1 hingga Pleton 5 serta Pleton Staf. Dari total 98 personel Kompi 2, masing-masing pleton mengirimkan atlet terbaiknya untuk berpartisipasi dan bersaing secara sportif,” jelasnya.


Selain menjaga kebugaran jasmani, kegiatan olahraga ini juga menjadi bagian dari pembinaan mental dan karakter personel. Melalui ajang tersebut, diharapkan dapat menjaring bibit atlet unggulan yang nantinya dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan di tingkat lebih tinggi, baik internal satuan maupun antar instansi.


Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jawa Barat dalam menjaga profesionalisme personel melalui keseimbangan antara pelaksanaan tugas, pembinaan berkelanjutan, serta pembentukan karakter yang sehat, solid, dan kompetitif. (Wandi)
Media Online Yang Inofatif dan Insipiratif

Angka perceraian di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Lonjakan ini didorong oleh berbagai faktor, mulai dari konflik rumah tangga, tekanan hidup, persoalan ekonomi, hingga rapuhnya ketahanan keluarga dalam sistem sosial saat ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 399.921 kasus perceraian sepanjang 2024, sedikit menurun dari tahun 2023 yang berjumlah 408.347 kasus. Meski demikian, angka ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang hanya 291.677 kasus.

Di sisi lain, jumlah pernikahan justru terus menurun. Pada 2020, tercatat sekitar 1,78 juta pernikahan, sementara pada 2024 turun menjadi 1,47 juta. Tren serupa terlihat di ruang digital: pada akhir Agustus 2025, kata kunci “cerai” mencapai puncak pencarian tertinggi sepanjang tahun dan kembali meningkat pada Oktober. Fenomena ini memperlihatkan bahwa perceraian bukan lagi perkara privat, tetapi juga menjadi topik refleksi sosial di tengah masyarakat.

Tren perceraian kini akrab dalam kehidupan sosial, baik di kalangan masyarakat umum maupun publik figur. Menariknya, cerai gugat—yakni istri menggugat suami—menjadi tipe perceraian yang mendominasi. Fenomena ini terjadi pada berbagai kelompok, dari pasangan muda hingga pasangan yang telah lama menikah (grey divorce).

Jika dahulu perceraian dianggap aib, kini semakin banyak perempuan yang merasa memiliki ruang untuk menentukan arah hidupnya. Para figur publik yang berpisah pun sering menjadi simbol perubahan itu: bahwa kesejahteraan mental dan hak atas kebahagiaan perlu diperjuangkan.

Namun, tren ini juga menjadi pengingat bahwa ketahanan keluarga sedang berada pada titik kritis. Ketika pernikahan semakin sedikit dan perceraian tetap tinggi, stabilitas sosial pun ikut terdampak.

Apa Faktor Utama Peningkatan Perceraian?

Guru Besar Sosiologi Universitas Trunojoyo, Khoirul Rosyadi, menyebutkan bahwa perceraian umumnya dipicu oleh konflik dan ketidaksepahaman yang sulit diselesaikan. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak stabil juga menjadi penyebab yang paling sering muncul. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), baik fisik maupun psikis, menjadikan hubungan tidak aman.
Ia juga menyoroti maraknya judi online yang diperkirakan memiliki kontribusi terhadap keretakan rumah tangga, meski pengaruhnya masih perlu pembuktian lebih lanjut.

Akar Masalah: Pergeseran Nilai Hidup di Era Sekularisme

Jika ditelusuri lebih dalam, berbagai faktor tersebut bukan berdiri sendiri. Ada pola besar yang ikut mendorong lemahnya fondasi keluarga, yakni pengaruh sekularisme dalam cara pandang hidup modern. Sekularisme memisahkan urusan dunia dari nilai dan tuntunan agama. Akibatnya, banyak orang melihat pernikahan hanya sebagai kontrak sosial yang dapat diakhiri kapan saja jika tidak lagi memberikan kenyamanan.

Padahal, dalam Islam pernikahan adalah mitsaqan ghalizah, sebuah perjanjian kuat yang mengandung nilai ibadah. Ia merupakan institusi yang dibangun atas dasar ketakwaan, saling menjaga kehormatan, meneruskan keturunan, serta mewujudkan ketenangan dalam ridha Allah Swt. Ketika nilai spiritual ini bergeser, komitmen pernikahan pun menjadi rentan. Fokus pernikahan tidak lagi pada tanggung jawab dan pengorbanan, tetapi bergeser pada kepuasan pribadi semata.

Dampak Sosial dari Runtuhnya Nilai Keluarga

Anak-anak menjadi pihak paling terdampak ketika pernikahan gagal. Mereka tumbuh dalam kondisi emosional yang tidak stabil dan kehilangan figur keteladanan. Dalam skala masyarakat, meningkatnya angka perceraian melemahkan struktur sosial karena keluarga adalah unit terkecil dari peradaban.

Media dan budaya populer sering memperkuat perubahan ini dengan menampilkan perceraian sebagai hal yang wajar dan mudah dijalani. Pesan-pesan semacam ini perlahan mengikis makna sakral pernikahan.

Solusi: Mengembalikan Keluarga pada Nilai Keimanan

Krisis keluarga modern tidak dapat diselesaikan hanya oleh perbaikan ekonomi atau edukasi teknis tentang rumah tangga. Solusi utamanya adalah mengembalikan peran agama sebagai fondasi kehidupan, termasuk dalam urusan pernikahan.

Anak-anak perlu mendapat pendidikan sejak dini tentang makna keluarga, tanggung jawab, dan cinta yang berlandaskan iman. Keluarga yang dibangun atas dasar spiritual yang kuat akan melahirkan generasi yang kokoh dan berkarakter.

Penutup

Runtuhnya keluarga bukan hanya persoalan individu, tetapi ancaman bagi keberlanjutan peradaban. Sekularisme mungkin menjanjikan kebebasan, tetapi tanpa panduan spiritual, kebebasan itu dapat berubah menjadi krisis nilai. Karena itu, untuk menyelamatkan keluarga dan masyarakat, kita harus kembali pada makna hakiki pernikahan: ikatan suci yang dibangun atas cinta, komitmen, dan pengabdian kepada Allah Swt

Oleh: Tina Hartina, S.Sos

Referensi 

VOI. (2025, Januari 30). Tren cerai gugat meningkat akibat perempuan bisa mandiri. VOI.id. 

Kompas. (2025). Tren perceraian marak, apa yang terjadi? Kompas.id. 

CNBC Indonesia. (2025, Oktober 30). Fenomena artis cerai: Ini 13 penyebab utama perceraian di Indonesia. CNBCIndonesia.com.

Al-Fath Institute. (2024). Pergeseran makna pernikahan dan krisis keluarga modern [Video]. YouTube. https://youtu.be/QnwcEpNY0Ck

Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik pernikahan dan perceraian Indonesia 2020–2024. BPS.go.id.

Google Trends. (2025). Tren penelusuran kata kunci “cerai” di Indonesia 2025. trends.google.com.
Media Online Yang Inofatif dan Insipiratif

E satu.com (Kota Cirebon)  -
Ketahanan keluarga di era digital menjadi sorotan utama dalam puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tingkat Kota Cirebon yang digelar Jumat (12/12/2025). Di tengah perubahan sosial yang sangat cepat, PKK dipandang bukan sekadar pelengkap program pemerintah, melainkan garda terdepan yang memahami denyut permasalahan keluarga dari jarak paling dekat. Karena itu, keterlibatan PKK dalam memperkuat karakter dan ketahanan keluarga menjadi semakin penting.

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, bersama Ketua TP PKK Kota Cirebon, Noviyanti Edo, hadir membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi mendalam atas kiprah para kader. 

"TP PKK Kota Cirebon sudah berkolaborasi dengan banyak stakeholder, dan itu luar biasa,” ujar Wali Kota. 

Ia menekankan bahwa semangat kebersamaan dan dorongan untuk terus melakukan yang terbaik bagi masyarakat tidak boleh padam, justru harus semakin menguat dari tahun ke tahun.


Wali Kota juga mengajak seluruh peserta untuk memaknai perayaan HKG sebagai momentum peneguhan kembali komitmen dan sinergi dalam pembangunan, yang menurutnya harus dimulai dari unit paling kecil yaitu keluarga. 

Tema "Bergerak Bersama PKK, Wujudkan Keluarga Hebat, Cirebon Maju” disebutnya sebagai pesan strategis yang perlu diinternalisasi oleh seluruh kader dan masyarakat.

"Gerakan PKK telah membuktikan diri sebagai pilar utama perubahan sosial,” ucapnya.


Ia menjelaskan bahwa kekuatan PKK terletak pada kedekatan dengan keluarga, sehingga 10 Program Pokok PKK menjadi panduan praktis dalam menjawab berbagai tantangan, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga kemandirian ekonomi. Pemerintah Kota Cirebon, tegas Wali Kota, sangat bergantung pada kontribusi PKK untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai modal masa depan kota.


Wali Kota juga menyinggung kolaborasi TP PKK dengan Dinas Kesehatan, termasuk program Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi (GELARI PELANGI) serta penanganan ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK). Menurutnya, kesehatan ibu dan anak merupakan fondasi penting dalam menekan angka stunting dan memastikan generasi mendatang tumbuh secara optimal. Ia berharap seluruh program tersebut terus diperkuat dan diperluas jangkauannya.

Pada aspek ketahanan keluarga di era digital, Wali Kota menegaskan perlunya peran PKK sebagai benteng moral. Program PAAREDI disebutnya sangat relevan untuk membimbing anak dan remaja agar mampu menghadapi arus informasi tanpa kehilangan karakter. 

"Kita harus memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan mampu memanfaatkan teknologi secara positif,” katanya.

Tak hanya itu, kontribusi PKK pada bidang ekonomi dan lingkungan juga menjadi perhatian. Wali Kota mendorong PKK agar terus menjadi motor penggerak ekonomi mikro berbasis keluarga, termasuk melalui pengembangan UMKM dan pemanfaatan potensi lokal. Praktik-praktik kreatif seperti lomba daur ulang dinilainya sebagai langkah nyata membangun kesadaran lingkungan demi mewujudkan Kota Cirebon yang bersih, rapi, sehat, dan tertib.

Ketua TP PKK Kota Cirebon, Noviyanti Edo, turut menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kader yang telah bekerja sepenuh hati. Menurutnya, PKK punya peran strategis dalam kesejahteraan keluarga dan masyarakat. 

"Kami berharap peran ini dapat semakin optimal, dan kader semakin berdaya,” ujarnya. 

Ia menegaskan bahwa peringatan HKG menjadi momen untuk memperkuat komitmen mewujudkan keluarga yang sehat, cerdas, dan sejahtera. 


“Mari bersama terus bahu membahu,” tambahnya.

Noviyanti mengucapkan terima kasih kepada mitra strategis dan sponsor atas dukungan dalam berbagai kegiatan. Ia menyebut sinergi ini sebagai bukti bahwa semangat gotong royong masih hidup dan menjadi kekuatan besar bagi Kota Cirebon.

Noviyanti mengajak seluruh kader menjadikan HKG PKK ke-53 sebagai titik tolak untuk memperkuat sinergi program, meningkatkan kapasitas kader, dan memantapkan komitmen pelayanan. Ia berharap Gerakan PKK Kota Cirebon terus menjadi pelopor dalam mewujudkan keluarga hebat demi Kota Cirebon maju.

"Kita harus bergerak bersama, bukan hanya bekerja bersama," tuturnya.

Sumber : Humas Pemkot Cirebon
Back To Top