Wow, 3.000 0rang Membaca Artikel Karya Seorang Jurnalis Otodidak

E satu.com (Tangerang) - Artikel dengan judul " Pentingnya Seorang Jurnalis Mengangkat Isu yang Negatif " Berhasil menarik perhatian masyarakat , sampai saat ini artikel tersebut sudah dibaca oleh 3.000 0rang

Uniknya artikel itu dibuat oleh seorang jurnalis otodidak asal kota Kembang Bandung yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi . Saat ini bergabung di Esatu.Com

Penulis artikel,Asep Wawan Wibawan menyampaikan , artikel tersebut dibuat untuk meluruskan sudut pandang masyarakat yang mungkin sampai saat ini masih ada yang menilai menilai bahwa seorang jurnalis ,awak media atau wartawan kerjanya hanya mencari kesalahan orang lain.

" Tidak menutup kemungkinan sampai saat ini masih ada bahkan mungkin banyak masyarakat yang menilai dari sisi yang kurang baik , beranggapan bahwa jurnalis, wartawan atau awak media kerjanya hanya mencari kesalahan atau kekurangan orang lain

Tanggapan seperti itu tentunya harus diluruskan, bahwa jurnalis, wartawan atau awak media bukanlah dengan sengaja mencari kesalahan atau kekurangan orang lain, lebih tepatnya adalah menelusuri atau menindaklanjuti isu yang kurang baik yang berkembang di tengah - tengah masyarakat. Kemudian dikemas dan diangkat menjadi sebuah berita yang disajikan secara berimbang dimedia online, media cetak maupun media elektronik

Hal itu perlu dilakukan , sebagai kontrol sosial. dengan tujuan agar masyarakat khususnya para pemangku kebijakan lebih hati - hati dalam menjalankan tugas dan kewajiban " Tegas Asep Wawan Wibawan saat dihubungi di kediamannya , kelurahan Cimone Jaya, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

Lebih lanjut Asep Wawan Wibawan menjelaskan bahwa untuk mengangkat pemberitaan yang berkaitan dengan isu negatif harus lebih hati - hati karena akan berhadapan dengan sebuah konsekuensi

" bagi seorang jurnalis ,awak media atau jurnalis akan lebih hati - hati Mengangkat isu yang negatif . H arus di analisa dan dipertimbangkan dengan sangat matang karena akan berhadapan dengan sebuah konsekuensi " Pungkas Asep Wawan Wibawan

( M.Soleh )

Baca Juga